Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

by - Desember 02, 2017

Organisasi – Teknologi Informasi



Organisasi merupakan salah satu perkumpulan orang-orang yang telah di bentuk dalam sebuah kelompok yang mana kelompok atau organisasi ini bertugas untuk saling bekerjasama demi menggapai keberhasilan dan tujuan bersama.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.

Faktor-faktor yang terpengaruh hubungan organisasi dengan teknologi informasi

Competitive Forces Model
Porter Competitive Forces Model     
 
1. Kompetitor
Merupakan semua perusahaan berbagi pasar dengan kompetitor. Kompetitor selalu
merancang cara baru yang lebih efisiens untuk menghasilkan produk baru, layanan, dan
menarik konsumen dengan membangun merek.

2. Terbukanya pasar baru
Era perdagangan bebas membuat terbukanya pintu perdagangan dan pasar baru.
Membuka pabrik atau gerai dilokasi baru membuka peluang terbukanya pasar baru.
Keuntungan ini juga bisa menjadi kelemahan.

3. Produk dan layanan pengganti
Didalam setiap industri, konsumen akan mengganti produk anda dengan produk
pengganti jika harga yang anda tawarkan terlalu tinggi              

4. Konsumen
Kekuatan konsumen akan tumbuh jika mereka dapat dengan mudah mengganti produk
anda dengan produk kompetitor yang sejenis.

5. Suplier
Kekuatan dari suplier ketika dapat secara signifikan mempengaruhi keuntungan
perusahaan, terlebih ketika perusahaan tidak dapat meningkatkan harga lebih cepat dari
pada suplier

Strategi Kompetitif


1. Low Cost Leadership
Gunakan SI untuk mendapatkan harga dan biaya operasional termurah.
Berbasis posisi biaya rendah dibanding pesaing.
Mengelola rantai nilai (value chain management)

2. Product Differentiation
    Gunakan SI untuk membuat produk dan layanan baru, atau memberikan konsumen kenyamanan
    dalam menggunakan produk dan laynana yang sudah ada.
    Menghasilkan produk/jasa unik dan bernilai
    Menjual value keunikan dengan harga premium

3. Focus on Market Niche
Gunakan SI untuk pasar khusus yang spesifik dan layani mereka secara lebih baik dibandingkan
kompetitor.
Basis line produksi sempit (niche) dan segmen pasar spesifik

4. Strengthen Customer and Market Intimacy
Gunakan SI untuk meningkatkan ikatan dengan suplier dan membangun hubungan kusus dengan
konsumen.

Efek Internet

1. Substitute products or services
Memungkinkan pengganti baru  muncul dengan melakukan pendekatan yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan dan menjalankan fungsinya.

2. Customers’ bargaining power
Memungkinkan untuk mendapatkan informasi harga dan informasi produk secara global.

3. Suppliers’ bargaining power
Pengadaan melalui Internet meningkatkan daya tawar dari pemasok.

4. Threat of new entrants
Internet mengurangi batasan.
Teknologi menjalankan proses bisnis dan membuatnya menjadi lebih mudah.

5. Positioning and rivalry among existing competitors
Memperlebar pasar geografis, meningkatkan jumlah pesaing, dan mengurangi perbedaan antara
pesaing; membuat lebih sulit untuk mempertahankan keunggulan operasional.

Value Chain Model
Value chain model menggaris bawahi aktivitas spesifik didalam bisnis dimana strategi kompetitif
terbaik dapat diaplikasikan dan dimana IS paling mungkin memiliki peran strategis (Porter)

Aktifitas Primer
Terhubung secara langsung terhadap produksi dan distribusi dalam perusahaan  produk dan layanan
yang mengasilkan nilai untuk konsumen.

Aktifitas Support
Membuat aktifitas primer dapat berjalan dengan baik.

Value Web (Extended Value Chain)
Teknologi internet memungkinkan membangun value chains industri yang tersinkronisasi yang disebut
value web. Value web adalah sistem terhubung yang mensinkronisasikan value chains dari rekan
bisnis dengan industri untuk merespon secara cepat perubahan dalam penawaran dan permintaan.

Isu-isu Manajemen
1. Mempertahankan keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif tidak dapat bertahan lama karena kompetitor akan melihat dan meniru strategi
yang digunakan.

2. Manyelaraskan IT dengan tujuan bisnis
Kebanyakan perusahaan sukses dapat menyelaraskan IT dengan tujuan bisnis.
Hanya seperempat dari perusahaan yang berhasil menyelaraskan IT dengan bisnis.

3. Manajemen Checklist: Meningkatkan strategi sistem analis.
Untuk mengidentifikasi jenis sistem yang memberikan keunggulan strategis untuk perusahaan.

Sumber :

You May Also Like

0 komentar

Back to Top