Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi
Organisasi – Teknologi Informasi
Organisasi merupakan salah satu perkumpulan orang-orang yang telah di bentuk dalam sebuah kelompok yang mana kelompok atau organisasi ini bertugas untuk saling bekerjasama demi menggapai keberhasilan dan tujuan bersama.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
Faktor-faktor yang terpengaruh hubungan organisasi dengan teknologi informasi
Competitive
Forces Model
Porter Competitive Forces Model
1. Kompetitor
Merupakan semua
perusahaan berbagi pasar dengan kompetitor. Kompetitor
selalu
merancang cara baru yang lebih efisiens untuk menghasilkan produk baru,
layanan, dan
menarik konsumen dengan membangun merek.
2. Terbukanya
pasar baru
Era perdagangan bebas membuat terbukanya
pintu perdagangan dan pasar baru.
Membuka pabrik atau gerai dilokasi baru
membuka peluang terbukanya pasar baru.
Keuntungan ini juga bisa menjadi
kelemahan.
3. Produk
dan layanan pengganti
Didalam setiap industri, konsumen akan
mengganti produk anda dengan produk
pengganti jika harga yang anda tawarkan
terlalu tinggi
4. Konsumen
Kekuatan konsumen akan tumbuh jika mereka
dapat dengan mudah mengganti produk
anda dengan produk kompetitor yang sejenis.
5. Suplier
Kekuatan dari suplier ketika dapat secara
signifikan mempengaruhi keuntungan
perusahaan, terlebih ketika perusahaan tidak
dapat meningkatkan harga lebih cepat dari
pada suplier
Strategi
Kompetitif
1. Low
Cost Leadership
Gunakan SI untuk mendapatkan harga dan
biaya operasional termurah.
Berbasis posisi biaya rendah
dibanding pesaing.
Mengelola rantai nilai (value
chain management)
2. Product
Differentiation
Gunakan SI untuk membuat produk dan
layanan baru, atau memberikan konsumen kenyamanan
dalam menggunakan produk dan
laynana yang sudah ada.
Menghasilkan produk/jasa unik dan
bernilai
Menjual value keunikan dengan
harga premium
3. Focus
on Market Niche
Gunakan SI untuk pasar khusus yang
spesifik dan layani mereka secara lebih baik dibandingkan
kompetitor.
Basis line produksi sempit
(niche) dan segmen pasar spesifik
4. Strengthen
Customer and Market Intimacy
Gunakan SI untuk meningkatkan ikatan
dengan suplier dan membangun hubungan kusus dengan
konsumen.
Efek Internet
1. Substitute
products or services
Memungkinkan
pengganti baru muncul dengan melakukan
pendekatan yang berbeda untuk
memenuhi kebutuhan dan menjalankan fungsinya.
2. Customers’
bargaining power
Memungkinkan
untuk mendapatkan informasi harga dan informasi produk secara global.
3. Suppliers’
bargaining power
Pengadaan melalui
Internet meningkatkan
daya tawar dari pemasok.
4. Threat
of new entrants
Internet mengurangi batasan.
Teknologi menjalankan proses bisnis dan
membuatnya menjadi lebih mudah.
5. Positioning
and rivalry among existing competitors
Memperlebar pasar geografis, meningkatkan jumlah pesaing, dan mengurangi perbedaan antara
pesaing; membuat lebih sulit untuk mempertahankan keunggulan operasional.
Value Chain Model
Value
chain model menggaris bawahi aktivitas spesifik didalam bisnis dimana strategi
kompetitif
terbaik dapat diaplikasikan dan dimana IS paling mungkin memiliki
peran strategis (Porter)
Aktifitas
Primer
Terhubung secara langsung terhadap
produksi dan distribusi dalam perusahaan
produk dan layanan
yang mengasilkan nilai untuk konsumen.
Aktifitas
Support
Membuat aktifitas primer dapat berjalan
dengan baik.
Value
Web (Extended Value Chain)
Teknologi
internet memungkinkan membangun value chains industri yang tersinkronisasi yang
disebut
value web. Value
web adalah sistem terhubung yang mensinkronisasikan value chains dari rekan
bisnis dengan industri untuk merespon secara cepat perubahan dalam penawaran
dan permintaan.
Isu-isu Manajemen
1. Mempertahankan
keunggulan kompetitif.
Keunggulan
kompetitif tidak dapat bertahan lama karena kompetitor akan melihat dan meniru
strategi
yang digunakan.
2. Manyelaraskan
IT dengan tujuan bisnis
Kebanyakan perusahaan sukses dapat
menyelaraskan IT dengan tujuan bisnis.
Hanya seperempat dari perusahaan yang
berhasil menyelaraskan IT dengan bisnis.
3. Manajemen
Checklist: Meningkatkan
strategi sistem analis.
Untuk mengidentifikasi jenis sistem yang
memberikan keunggulan strategis untuk perusahaan.
Sumber :
Power Point Pengantar Teknologi
Informasi (Pertemuan 14) oleh Aloysius Bagas Pradipta Irianto S.Kom., M.Eng.
0 komentar